EFEKTIFITAS
ORGANISASI
dalam
MANAJEMEN
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Dasar – Dasar Manajemen
Pengampu
: Ariful Husni,SE.MM
Disusun
oleh :
1. Aprilia
Inge Prastika (1420210286)
2. Umi
Apriliany (1420210287)
3. Malikhatun
(1420210000)
SEKOLAH
TINGGI AGAM ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
EKONOMI SYARI’AH
TAHUN
ANGKATAN 2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Setiap manusia tentunya pernah
mengalami berorganisasi. Tanpa manusia sadari, mereka telah memasuki ruang
lingkup dalam berorganisasi. Ciri sederhana yang dapat kita cermati adalah
dengan adanya kerja sama antarmanusia dalam mencapai kebutuhan-kebutuhannya.
Hal ini merupakan salah satu ciri terciptanya organisasi.Organsasi-organisasi
seperti yang dapat dijumpai sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru dalam
kehidupan manusia.Sebenarnya organisasi sudah ada sejak awal keberadaan
manusia, tapi bentuknya masih sangat sederhana.
Organisasi merupakan sarana untuk
menciptakan nilai yang dapat dipakai secara simultan oleh kelompok pengelola
yang berbeda untuk mencapai tujuan yang berbeda pula. Kontribusi seluruh
pengelola dibutuhkan dalam organisasi untuk bertahan dalam mecapai misi
menghasilkan barang atau jasa. Organisasi juga sebuah badan hukum yang
didalamnya terdapat sejumlah anggota yang memiliki visi dan misi yang sama agar
terciptanya tujuan bersama, dalam organisasi ada yang disebut dengan efektifitas
organisasi. Sejalan dengan perkembangan zaman, semakin maju pula organisasi
yang ada salah satunya Efektifitas
Organisasi.
Oleh sebab itu, maka perlu lebih
dipahami lagi mengenai efektifitas organisasi, agar dalam organisasi dapat tercapainya
sebuah tujuan yang sudah dirumuskan dalam visi dan misi awal sebuah organisasi.
Dengan demikian pada dasarnya
efektifitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai
yang ditetapkan.[1]
2.
Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Efektifitas
Organisasi ?
b. Bagaimana Model-Model Mengenai
Efektifitas Organisasi ?
c. Apa saja pendekatan untuk mengukur Efektifitas
organisasi ?
d. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Organisasi
e. Bagaimana Kriteria Pengukuran
Efektifitas Organisasi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
a. Apa yang dimaksud dengan Efektifitas Organisasi ?
Konsep efektifitas ini oleh para
ahli belum ada keseragaman pandangan dikarenakan sudut pandang yang dilakukan
dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang
berbeda pula di dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan
peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektifitas itu. Emitai
Etzioni (1982:54) mengemukakan bahwa “efektifitas organisasi dapat dinyatakan
sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau
sasaran.” Komaruddin (1994:294) juga mengungkapkan “efektifitas adalah suatu
keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektifitas organisasi merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut sebelumnya.[2]
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektifitas organisasi merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut sebelumnya.[2]
b. Bagaimana model
– model mengenai efektifitas Organisasi ?
Secara singkat ada 7 model – model
efektiitas organisasi yakni :
1. Model Tujuan (Goal Model)
Menurut
definisinya model tujuan diciptakan dan dirancang untuk mencapai satu atau
lebih tujuan yang ditentukan oleh sebuah organisasi. Dalam kenyataannya model ini mendapat perhatian lebih besar
dibanding pendekatan – pendekatan lainnya. Oleh karena itu wajar bila model
tujuan merupakan model yang lebih banyak digunakan sebagai kriteria
efektifitas.
2. Model Sumber Daya Sistem (System
Resource Model)
Model
sumber daya sistem berkembang dari model sistem organisasi. Model ini
menekankan pandangan tentang organisasi sebagai struktur social yang dapat
diidentifikasi dan sebagai ketergantungan antara organisasi dan lingkungannya.
3. Multiple Consituency Model
Model
– model consituency mengembangkan kriteria penilaian efektifitas organisasi
atas dasar berbagai preferensi stake holder yang berbeda terhadap kinerja
organisasi. Ada empat model distributife ini :
a. Model Relativistik
Memandang
efektivitas bukan sebagai pernyataan tunggal tentang kinerja organisasi, tetapi
sebagai seperangkat pernyataan, masing-masing mencerminkan kriteria penilaian
setiap pihak yang terlibat dengan derajat yang berbeda-beda dalam organisasi.
b. Perspektif Kekuasaan
Mengajukan
bahwa organisasi efektif adalah yang dapat memuaskan permintaan para anggota
koalisi dominan dan paling kuasa sebagai upaya untuk menjamin dukungan mereka
yang berkelanjutan agar kelangsungan organisasi terjamin.
c. Perspektif Keadilan Sosial
Organisasi
ini disebut efektife bila mampu meminimkan “kekecewaan” anggota terhadap
konsekuensi nyata yang mereka alami akibat partisipasi mereka dalam organisasi.
d. Perspektif Evolutionary
Memandang
penilaian efektifitas organisasional sebagai suatu proses seleksi dalam evolusi
masyarakat. Kinerja efektif merupakan cerminan adaptasi organisasi dalam
menghadapi berbagai kendala lingkungan.
4. The Competing Values Model
Model
ini didasarkan pada anggapan bahwa individu - individu menilai efektifitas organisasional dengan membuat
trade offers antar tiga dimensi nilai umum. Ketiga dimensi nilai tersebut
adalah focus organisasional (tugas – orang), struktur organisasional (kendali –
fleksibilitas), hubungan prasarana dan hasil akhir organisasional (proses
pengeluaran).
5. Model Proses Internal
Model
proses internal berkembang dari perspektif pengembangan organisasi
(organization development (OD)). Model ini memusatkan perhatianya pada proses
pengolahan informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model
ini adalah karena pengevaluasian efektivitas organisasi lebih berdasarkan
proses daripada pengevaluasian berdasarkan tujuan akhir.
6. Model Legitimasi
Model legitimasi menyatakan bahwa
kelangsungan hidup organisasi merupakan tujuan utama. Perspektif ini
beranggapan bahwa melakukan kerja yang benar (doing the right things) jauh
lebih penting dibanding melakukan kerja secara benar (doing thing right), model
legitimasi cocok untuk analisis efektifitas ditingkat
makro, yaitu dalam penentuan organisasi mana yang “selamat” menurun atau mati.
7. Model Ketidak-efektifan
Model ketidak-efektifan memusatkan pada
faktor-faktor yang menghambat sukses kerja organisasi, bukan faktor-faktor yang
menyumbangkan pada
keberhasilan. Menurut pendekatan ini, efektifitas dipandang sebagai suatu
kontinum berkisar dari tidak efektif sampai tingkat efektifitas tinggi. Model
ketidak-efektifan paling cocok bila kriteria efektifitas tidak dapat
diidentifikasi atau tidak dapat disetujui bersama, dan bila ada kebutuhan untuk
mengembangkan secara sistematik strategi-strategi pengembangan organisasi.[3]
c.
Apa saja pendekatan untuk mengukur
Efektifitas Organisasi ?
Ada 3 macam pendekatan yang dipakai
untuk mengukur efektifitas organisasi yang disajikan dalam bentuk table seperti
berikut :
Pendekatan
|
Gambaran
|
Tujuan
|
1.
Pendekatan
Sumber Daya eksternal
|
Menilai kemampuan organisasi untuk menyelamatkan,
mengatur, mengendaikan skill, sumber daya langka dan bahaya.
|
1.
Biaya
input rendah.
2.
Memperoleh
input berkualitas dari bahan mentah dan karyawan.
3.
Meningkatkan
saham.
4.
Meningkatkan
harga stok.
5.
Memperoleh
keuntungan dari pemerintah dan lingkungan.
|
2.
Pendekatan
Sistem Internal Teknis.
|
Mengevaluasi kemampuan organisasi terhadap inovasi dan
fungsi yang cepat.
|
1.
Menghemat
waktu pengambilan keputusan.
2.
Meningkatkan
inovasi.
3.
Meningkatkan
koordinasi dan motifasi karyawan.
4.
Meminimalkan
konflik.
5.
Menghemat
waktu peluncuran.
|
3.
Pendekatan
Teknis
|
Mengevaluasi kemampuan organisasi untuk mengubah skill dan
sumber daya menjadi barang dan jasa secara efisien.
|
1.
Meningkatkan
kualitas produk baik barang maupun jasa.
2.
Menurunkan
kerusakan.
3.
Menghemat
biaya produksi.
4.
Meningkatkan
pelayanan konsumen.
5.
Mempercepat
pengiriman.[4]
|
d.
Apa faktor – faktor yang mempengarui
Efektifitas Organisasi ?
Berikut ini adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi efetifitas organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstren.
Faktor – faktor itu antara lain :
1. Karakteristik Organisasi
Efektivitas ini dipengaruhi oleh
tingkat kompleksitas dan formalitas struktur serta sistem kewenangan dalam
pengambilan keputusan (sentralisasi versus desentralisasi).
Namun demikian, secara umum dapat
dikemukakan bahwa kondisi yang memberikan peluang lebih besar daripada
tercapainya tingkat efektivitas yang tinggi ialah apabila sebuah organisasi
menggunakan struktur yang
memiliki
tingkat kompleksitas rendah, formalitas rendah, dan sistem desentralisasi.
2. Karakteristik Lingkungan
Keberhasilan sebuah organisasi dalam
mencapai tujuannya dipengaruhi oleh kemampuannya berinteraksi dengan
lingkungan. Dimensi-dimensi lingkungan yang mempengaruhi efektifitas sebuah
organisasi meliputi:
Ø
Tingkat keterpaduan
keadaan lingkungan
Ø
Ketepatan
persepsi atas keadaan lingkungan
Ø
Tingkat
rasionalitas organisasi.
Oleh karena itu organisasi (dalam hal
ini pimpinan) dituntut untuk melakukan pemantauan terhadap perubahan lingkungan
secara terus menerus dan berusaha menanggapinya secara tepat dengan melakukan
berbagai penyesuaian, baik menyangkut struktur, teknologi, proses, maupun
tingkah laku anggota.
3. Faktor Pekerja
Tingkah laku anggota dapat merupakan
hubungan yang sangat berarti bagi pencapaian efektivitas organisasi, tetapi
dapat pula merupakan penghambat yang sanggup mengurangai bahkan menggagalkan
efektivitas. Masing-masing anggota memiliki karakteristik tertentu yang tidak
selalu sama dengan karakteristik anggota lain.
Secara langsung ataupun tidak, setiap
anggota tentu berupaya mencapai tujuan pribadinya. Konsekuensinya, tingkah laku
yang mereka tunjukkan dapat berbeda-beda satu sama lain.
4. Kebijakan Manajemen
Kebijakan
yang ditempuh seorang pimpinan dalam mengelola organisasi berpengaruh langsung
terhadap efektivitas organisasi. Secara garis besar segi-segi yang berkaitan
dengan kebijakan pimpinan mencangkup penentuan tujuan, pencarian dan pemanfatan
sumber daya, penciptaan lingkungan yang merangsang anggota untuk berprestasi,
proses komunikasi, pengambilan keputusan, dan kebijakan yang menyangkut
kemampuan organisasi dalam merespon lingkungan.[5]
e. Bagaimana Kriteria Pengukuran Efektivitas Organisasi ?
Berbagai kriteria yang digunakan
dalam mengukur efektifitas organisasi yakni :
No
|
Jenis
Kriteria
|
Keterangan
|
1.
|
Prestasi
Umum
|
Sejauh
mana organisasi melakukan seluruh tugas pokok atau mencapai seluruh
sasarannya.
|
2.
|
Kualitas
|
Kualitas
produk yang dihasilkan organisasi
|
3.
|
Produktifitas
|
Volume
produk yang dihasilkan organisasi. Produk dapat diukur menurut tiga tingkatan:
individual, kelompok, organisasi
|
4.
|
Kesiagaan
|
Kemampuan
menyelesaikan suatu tugas khusus yang mungkin dihadapi organisasi
|
5.
|
Efisiensi
|
Rasio
antara input dan output atau biaya dan keuntungan
|
6.
|
Laba
atau Penghasilan
|
Keuntungan
atas modal yang ditanamkan dalam organisasi dilihat dari pemiliknya atau
jumlah keuntungan yang masih tersisa setelah dikurangi semua biaya operasi
|
7.
|
Pertumbuhan
|
Kemampuan
organisasi mengembangkan diri. Perbandingan antara keadaan organisasi masa
lalu dan sekarang
|
8.
|
Pemanfaatan
Lingkungan
|
Keberhasilan
organisasi berinteraksi dengan lingkungan dan mendapatkan sumber daya yang
langka untuk kepentingan operasi organisasi, terutama untuk tujuan jangka
panjang
|
9.
|
Stabilitas
|
Kemampuan
organisasi memelihara struktur, fungsi, dan berbagai sumber daya, khususnya
pada saat-saat yang sulit.
|
10.
|
Tingkat
Keluar-masuk Pekerja
|
Frekuensi
keluar masuknya pekerja atas permintaan sendiri.
|
11.
|
Kemangkiran
|
Frekuensi
kasus kepergian pekerja meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya.
|
12.
|
Kecelakaan
|
Frekuensi
terjadinya peristiwa yang merugikan organisasi, baik menyangkut pekerja
maupun factor organisasi yang lain.
|
13.
|
Semangat
Kerja
|
Gairah
yang dimiliki anggota untuk berusaha lebih keras dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
|
14.
|
Motivasi
|
Dorongan
yang ada pada anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang bertujuan
mencapai sasaran organisasi
|
15.
|
Kepuasan
|
Tingat
kesenangan yang diperoleh anggota dari keterlibatannya dalam organisasi.
|
16.
|
Penerimaan
Tujuan Organisasi
|
Kesediaan
individu atau bagian organisasi menerima tujuan organisasi karena percaya
bahwa tujuan organisasi adalah benar dan layak dicapai.
|
17.
|
Kekompakan
|
Variabel
yang berkutub dua: konflik dan keterpaduan. Kutub keterpaduan diwarnai oleh
adanya hubungan yng harmonis antar anggota, komunikasi lancer dan terbuka,
koordinasi mudah dan rapi. Sedangkan konflik diwarnai oleh
pertengkaran, komuniksi macet, dan koordinasi buruk.
|
18.
|
Keluwesan
|
Kemampuan
organisasi mengubah prosedur standard operasi untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah.
|
19.
|
Penilaian
Pihak Luar
|
Reputasi
yang diberikan public terhadap organisasi. Publik ialah pihak-pihak yang
berkepentingan dengan organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.[6]
|
BAB III
KESIMPULAN
- Efektifitas organisasi adalah suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut sebelumnya.
- Didalam efektifitas organisasi terdapat 7 model – model yang digunakan untuk mengukur efektifitas organisasi, yakni :
a. Model Tujuan (Goal Model)
b. Model Sumber Daya Sistem (System
Resource Model)
c. Multiple Constituenty Model
d. The Competing Values Model
e. Model Proses Internal
f. Model Legitimasi
g. Model Ketidak-efektifan
- Pendekatan untuk mengukur efektifitas organisasi ada 3, yakni :
a. Melalui Pendekatan Sumber Daya
Eksternal
b. Melalui Pendekatan Sistem Internal
Teknis.
c. Melalui Pendekatan Teknis
- Faktor - faktor yang mempengaruhi efektifitas organisasi dibagi menjadi 4, yakni :
a. Karakteristik Organisasi
b. Karakteristik Lingkungan
c. Faktor Pekerja
d. Kebijakan Manajemen
- Kriteria yang digunakan untuk mengukur efektifitas organisasi ada 19, yakni :
a. Prestasi Umum
b. Efektifitas
c. Produktifitas
d. Kesiagaan
e. Efisiensi
f. Laba atau penghasilan
g. Pertumbuhan
h. Pemanfaatan Lingkungan
i. Stabilitas
j. Tingkat keluar – masuk Pekerja
k. Kemangkiran
l. Kecelakaan
m. Semangat Kerja
n. Motivasi
o. Kepuasan
p. Penerimaan Tujuan Organisasi
q. Kekompakan
r. Keluwesan
s. Penilaian Pihak Luar
REFERENSI
- Handoko, Tani. Strategi Organisasi. Amara Books. Yogyakarta. 2004
- Wisnu CIR, Dicky. Teori Organisasi Struktur dan Desain. UMM Press. Malang. 2005
- Winardi. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT Raja Grapindo Persada. Jakarta. 2003
- Gibson. Organisasi. Binarupa Aksara. Tangerang. 2010
- http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html (jumat 10/10/2014 pukul 08.15)
- http://teoriefektivitas.blogspot.com/2012/10/efektivitas-organisasi.html (jum’at 10/10/2014 pukul 07.50)
[1]
http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html
(jumat 10/10/2014 pukul 08.15)
[2]
http://teoriefektivitas.blogspot.com/2012/10/efektivitas-organisasi.html
(jum’at 10/10/2014 pukul 07.50)
[3]
Tani Handoko, Strategi Organisasi, Amara Books, Yogyakarta, 2004, hal.,
305 - 318
[4]
Dicky Wisnu CIR dkk, Teori Organisasi Struktur dan Desain, Umm Press,
Malang, 2005, hal., 30
[5]
Winardi, Teori Organisasi dan Pengorganisasian, PT Raja Grapindo
Persada, Jakarta, 2003, hal., 102
[6]
Gibson dkk, Organisasi, Binarupa Aksara, Tangerang, 2010, hal., 201