Minggu, 05 April 2015

makalah efektifitas organisasi dalam manajemen



EFEKTIFITAS ORGANISASI
dalam MANAJEMEN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dasar – Dasar Manajemen
Pengampu : Ariful Husni,SE.MM

  

Disusun oleh :
1.       Aprilia Inge Prastika           (1420210286)
2.       Umi Apriliany                       (1420210287)
3.       Malikhatun                                     (1420210000)


SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
TAHUN ANGKATAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Setiap manusia tentunya pernah mengalami berorganisasi. Tanpa manusia sadari, mereka telah memasuki ruang lingkup dalam berorganisasi. Ciri sederhana yang dapat kita cermati adalah dengan adanya kerja sama antarmanusia dalam mencapai kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini merupakan salah satu ciri terciptanya organisasi.Organsasi-organisasi seperti yang dapat dijumpai sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan manusia.Sebenarnya organisasi sudah ada sejak awal keberadaan manusia, tapi bentuknya masih sangat sederhana.
Organisasi merupakan sarana untuk menciptakan nilai yang dapat dipakai secara simultan oleh kelompok pengelola yang berbeda untuk mencapai tujuan yang berbeda pula. Kontribusi seluruh pengelola dibutuhkan dalam organisasi untuk bertahan dalam mecapai misi menghasilkan barang atau jasa. Organisasi juga sebuah badan hukum yang didalamnya terdapat sejumlah anggota yang memiliki visi dan misi yang sama agar terciptanya tujuan bersama, dalam organisasi ada yang disebut dengan efektifitas organisasi. Sejalan dengan perkembangan zaman, semakin maju pula organisasi yang ada salah satunya Efektifitas Organisasi.
Oleh sebab itu, maka perlu lebih dipahami lagi mengenai efektifitas organisasi, agar dalam organisasi dapat tercapainya sebuah tujuan yang sudah dirumuskan dalam visi dan misi awal sebuah organisasi. Dengan demikian pada dasarnya efektifitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan.[1]

2.   Rumusan Masalah
a.    Apa yang dimaksud dengan Efektifitas Organisasi ?
b.    Bagaimana Model-Model Mengenai Efektifitas Organisasi ?
c.    Apa saja pendekatan untuk mengukur Efektifitas organisasi ?
d.    Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Organisasi
e.    Bagaimana Kriteria Pengukuran Efektifitas Organisasi ?


BAB II
PEMBAHASAN
a.    Apa yang dimaksud dengan Efektifitas Organisasi ?
Konsep efektifitas ini oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan dikarenakan sudut pandang yang dilakukan dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektifitas itu. Emitai Etzioni (1982:54) mengemukakan bahwa “efektifitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.” Komaruddin (1994:294) juga mengungkapkan “efektifitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektifitas organisasi merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut sebelumnya.[2]

b.    Bagaimana model – model mengenai efektifitas Organisasi ?
Secara singkat ada 7 model – model efektiitas organisasi yakni :
1.    Model Tujuan (Goal Model)
Menurut definisinya model tujuan diciptakan dan dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang ditentukan oleh sebuah organisasi. Dalam kenyataannya  model ini mendapat perhatian lebih besar dibanding pendekatan – pendekatan lainnya. Oleh karena itu wajar bila model tujuan merupakan model yang lebih banyak digunakan sebagai kriteria efektifitas.
2.    Model Sumber Daya Sistem (System Resource Model)
Model sumber daya sistem berkembang dari model sistem organisasi. Model ini menekankan pandangan tentang organisasi sebagai struktur social yang dapat diidentifikasi dan sebagai ketergantungan antara organisasi dan lingkungannya.
3.    Multiple Consituency Model
Model – model consituency mengembangkan kriteria penilaian efektifitas organisasi atas dasar berbagai preferensi stake holder yang berbeda terhadap kinerja organisasi. Ada empat model distributife ini :
a.    Model Relativistik
Memandang efektivitas bukan sebagai pernyataan tunggal tentang kinerja organisasi, tetapi sebagai seperangkat pernyataan, masing-masing mencerminkan kriteria penilaian setiap pihak yang terlibat dengan derajat yang berbeda-beda dalam organisasi.
b.    Perspektif Kekuasaan
Mengajukan bahwa organisasi efektif adalah yang dapat memuaskan permintaan para anggota koalisi dominan dan paling kuasa sebagai upaya untuk menjamin dukungan mereka yang berkelanjutan agar kelangsungan organisasi terjamin.
c.    Perspektif Keadilan Sosial
Organisasi ini disebut efektife bila mampu meminimkan “kekecewaan” anggota terhadap konsekuensi nyata yang mereka alami akibat partisipasi mereka dalam organisasi.
d.    Perspektif Evolutionary
Memandang penilaian efektifitas organisasional sebagai suatu proses seleksi dalam evolusi masyarakat. Kinerja efektif merupakan cerminan adaptasi organisasi dalam menghadapi berbagai kendala lingkungan.
4.    The Competing Values Model
Model ini didasarkan pada anggapan bahwa individu - individu menilai  efektifitas organisasional dengan membuat trade offers antar tiga dimensi nilai umum. Ketiga dimensi nilai tersebut adalah focus organisasional (tugas – orang), struktur organisasional (kendali – fleksibilitas), hubungan prasarana dan hasil akhir organisasional (proses pengeluaran).
5.    Model Proses Internal
Model proses internal berkembang dari perspektif pengembangan organisasi (organization development (OD)). Model ini memusatkan perhatianya pada proses pengolahan informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model ini adalah karena pengevaluasian efektivitas organisasi lebih berdasarkan proses daripada pengevaluasian berdasarkan tujuan akhir.
6.    Model Legitimasi
Model legitimasi menyatakan bahwa kelangsungan hidup organisasi merupakan tujuan utama. Perspektif ini beranggapan bahwa melakukan kerja yang benar (doing the right things) jauh lebih penting dibanding melakukan kerja secara benar (doing thing right), model legitimasi cocok untuk analisis efektifitas ditingkat makro, yaitu dalam penentuan organisasi mana yang “selamat” menurun atau mati.

7.    Model Ketidak-efektifan
Model ketidak-efektifan memusatkan pada faktor-faktor yang menghambat sukses kerja organisasi, bukan faktor-faktor yang menyumbangkan pada keberhasilan. Menurut pendekatan ini, efektifitas dipandang sebagai suatu kontinum berkisar dari tidak efektif sampai tingkat efektifitas tinggi. Model ketidak-efektifan paling cocok bila kriteria efektifitas tidak dapat diidentifikasi atau tidak dapat disetujui bersama, dan bila ada kebutuhan untuk mengembangkan secara sistematik strategi-strategi pengembangan organisasi.[3]

c.    Apa saja pendekatan untuk mengukur Efektifitas Organisasi ?
Ada 3 macam pendekatan yang dipakai untuk mengukur efektifitas organisasi yang disajikan dalam bentuk table seperti berikut :
Pendekatan
Gambaran
Tujuan
1.    Pendekatan Sumber Daya eksternal
Menilai kemampuan organisasi untuk menyelamatkan, mengatur, mengendaikan skill, sumber daya langka dan bahaya.
1.    Biaya input rendah.
2.    Memperoleh input berkualitas dari bahan mentah dan karyawan.
3.    Meningkatkan saham.
4.    Meningkatkan harga stok.
5.    Memperoleh keuntungan dari pemerintah dan lingkungan.
2.    Pendekatan Sistem Internal Teknis.
Mengevaluasi kemampuan organisasi terhadap inovasi dan fungsi yang cepat.
1.    Menghemat waktu pengambilan keputusan.
2.    Meningkatkan inovasi.
3.    Meningkatkan koordinasi dan motifasi karyawan.
4.    Meminimalkan konflik.
5.    Menghemat waktu peluncuran.
3.    Pendekatan Teknis
Mengevaluasi kemampuan organisasi untuk mengubah skill dan sumber daya menjadi barang dan jasa secara efisien.
1.    Meningkatkan kualitas produk baik barang maupun jasa.
2.    Menurunkan kerusakan.
3.    Menghemat biaya produksi.
4.    Meningkatkan pelayanan konsumen.
5.    Mempercepat pengiriman.[4]

d.    Apa faktor – faktor yang mempengarui Efektifitas Organisasi ?
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi efetifitas organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstren. Faktor – faktor itu antara lain :
1.    Karakteristik Organisasi
Efektivitas ini dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas dan formalitas struktur serta sistem kewenangan dalam pengambilan keputusan (sentralisasi versus desentralisasi).
Namun demikian, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi yang memberikan peluang lebih besar daripada tercapainya tingkat efektivitas yang tinggi ialah apabila sebuah organisasi menggunakan struktur yang memiliki tingkat kompleksitas rendah, formalitas rendah, dan sistem desentralisasi.
2.    Karakteristik Lingkungan
Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh kemampuannya berinteraksi dengan lingkungan. Dimensi-dimensi lingkungan yang mempengaruhi efektifitas sebuah organisasi meliputi:
Ø  Tingkat keterpaduan keadaan lingkungan
Ø  Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan
Ø  Tingkat rasionalitas organisasi.
Oleh karena itu organisasi (dalam hal ini pimpinan) dituntut untuk melakukan pemantauan terhadap perubahan lingkungan secara terus menerus dan berusaha menanggapinya secara tepat dengan melakukan berbagai penyesuaian, baik menyangkut struktur, teknologi, proses, maupun tingkah laku anggota.
3.    Faktor Pekerja
Tingkah laku anggota dapat merupakan hubungan yang sangat berarti bagi pencapaian efektivitas organisasi, tetapi dapat pula merupakan penghambat yang sanggup mengurangai bahkan menggagalkan efektivitas. Masing-masing anggota memiliki karakteristik tertentu yang tidak selalu sama dengan karakteristik anggota lain.
Secara langsung ataupun tidak, setiap anggota tentu berupaya mencapai tujuan pribadinya. Konsekuensinya, tingkah laku yang mereka tunjukkan dapat berbeda-beda satu sama lain.
4.    Kebijakan Manajemen
Kebijakan  yang ditempuh seorang pimpinan dalam mengelola organisasi berpengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Secara garis besar segi-segi yang berkaitan dengan kebijakan pimpinan mencangkup penentuan tujuan, pencarian dan pemanfatan sumber daya, penciptaan lingkungan yang merangsang anggota untuk berprestasi, proses komunikasi, pengambilan keputusan, dan kebijakan yang menyangkut kemampuan organisasi dalam merespon lingkungan.[5]

e.    Bagaimana Kriteria Pengukuran Efektivitas Organisasi ?
Berbagai kriteria yang digunakan dalam mengukur efektifitas organisasi yakni :

No
Jenis Kriteria
Keterangan
1.
Prestasi Umum
Sejauh mana organisasi melakukan seluruh tugas pokok atau mencapai seluruh sasarannya.
2.
Kualitas
Kualitas produk yang dihasilkan organisasi
3.
Produktifitas
Volume produk yang dihasilkan organisasi. Produk dapat diukur menurut tiga tingkatan: individual, kelompok, organisasi
4.
Kesiagaan
Kemampuan menyelesaikan suatu tugas khusus yang mungkin dihadapi organisasi
5.
Efisiensi
Rasio antara input dan output atau biaya dan keuntungan
6.
Laba atau Penghasilan
Keuntungan atas modal yang ditanamkan dalam organisasi dilihat dari pemiliknya atau jumlah keuntungan yang masih tersisa setelah dikurangi semua biaya operasi
7.
Pertumbuhan
Kemampuan organisasi mengembangkan diri. Perbandingan antara keadaan organisasi masa lalu dan sekarang
8.
Pemanfaatan Lingkungan
Keberhasilan organisasi berinteraksi dengan lingkungan dan mendapatkan sumber daya yang langka untuk kepentingan operasi organisasi, terutama untuk tujuan jangka panjang
9.
Stabilitas
Kemampuan organisasi memelihara struktur, fungsi, dan berbagai sumber daya, khususnya pada saat-saat yang sulit.
10.
Tingkat Keluar-masuk Pekerja
Frekuensi keluar masuknya pekerja atas permintaan sendiri.
11.
Kemangkiran
Frekuensi kasus kepergian pekerja meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya.
12.
Kecelakaan
Frekuensi terjadinya peristiwa yang merugikan organisasi, baik menyangkut pekerja maupun factor organisasi yang lain.
13.
Semangat Kerja
Gairah yang dimiliki anggota untuk berusaha lebih keras dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
14.
Motivasi
Dorongan yang ada pada anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang bertujuan mencapai sasaran organisasi
15.
Kepuasan
Tingat kesenangan yang diperoleh anggota dari keterlibatannya dalam organisasi.
16.
Penerimaan Tujuan Organisasi
Kesediaan individu atau bagian organisasi menerima tujuan organisasi karena percaya bahwa tujuan organisasi adalah benar dan layak dicapai.
17.
Kekompakan
Variabel yang berkutub dua: konflik dan keterpaduan. Kutub keterpaduan diwarnai oleh adanya hubungan yng harmonis antar anggota, komunikasi lancer dan terbuka, koordinasi mudah dan rapi.  Sedangkan konflik diwarnai oleh pertengkaran, komuniksi macet, dan koordinasi buruk.
18.
Keluwesan
Kemampuan organisasi mengubah prosedur standard operasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah.
19.
Penilaian Pihak Luar
Reputasi yang diberikan public terhadap organisasi. Publik ialah pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.[6]


BAB III
KESIMPULAN
  1. Efektifitas organisasi adalah suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut sebelumnya.
  2. Didalam efektifitas organisasi terdapat 7 model – model yang digunakan untuk mengukur efektifitas organisasi, yakni :
a.    Model Tujuan (Goal Model)
b.    Model Sumber Daya Sistem (System Resource Model)
c.    Multiple Constituenty Model
d.    The Competing Values Model
e.    Model Proses Internal
f.     Model Legitimasi
g.    Model Ketidak-efektifan
  1. Pendekatan untuk mengukur efektifitas organisasi ada 3, yakni :
a.    Melalui Pendekatan Sumber Daya Eksternal
b.    Melalui Pendekatan Sistem Internal Teknis.
c.    Melalui Pendekatan Teknis
  1. Faktor - faktor yang mempengaruhi efektifitas organisasi dibagi menjadi 4, yakni :
a.    Karakteristik Organisasi
b.    Karakteristik Lingkungan
c.    Faktor Pekerja
d.    Kebijakan Manajemen
  1. Kriteria yang digunakan untuk mengukur efektifitas organisasi ada 19, yakni :
a.    Prestasi Umum                                          
b.    Efektifitas
c.    Produktifitas
d.    Kesiagaan
e.    Efisiensi
f.     Laba atau penghasilan
g.    Pertumbuhan
h.    Pemanfaatan Lingkungan
i.      Stabilitas
j.      Tingkat keluar – masuk Pekerja
k.    Kemangkiran
l.      Kecelakaan
m.  Semangat Kerja
n.    Motivasi
o.    Kepuasan
p.    Penerimaan Tujuan Organisasi
q.    Kekompakan
r.     Keluwesan
s.    Penilaian Pihak Luar





REFERENSI
  1. Handoko, Tani. Strategi Organisasi. Amara Books. Yogyakarta. 2004
  2. Wisnu CIR, Dicky. Teori Organisasi Struktur dan Desain. UMM Press. Malang. 2005
  3. Winardi. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT Raja Grapindo Persada. Jakarta. 2003
  4. Gibson. Organisasi. Binarupa Aksara. Tangerang. 2010
  5. http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html (jumat 10/10/2014 pukul 08.15)
  6. http://teoriefektivitas.blogspot.com/2012/10/efektivitas-organisasi.html (jum’at 10/10/2014 pukul 07.50)













[1] http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html (jumat 10/10/2014 pukul 08.15)
[2] http://teoriefektivitas.blogspot.com/2012/10/efektivitas-organisasi.html (jum’at 10/10/2014 pukul 07.50)
[3] Tani Handoko, Strategi Organisasi, Amara Books, Yogyakarta, 2004, hal., 305 -  318
[4] Dicky Wisnu CIR dkk, Teori Organisasi Struktur dan Desain, Umm Press, Malang, 2005, hal., 30
[5] Winardi, Teori Organisasi dan Pengorganisasian, PT Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2003, hal., 102
[6] Gibson dkk, Organisasi, Binarupa Aksara, Tangerang, 2010, hal., 201