BAB II
PEMBAHASAN
1.
Apa pengertian
sejarah filsafat ?
Sejarah filsafat merupakan laporan
suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Biasanya sejarah
filsafat ini memuat berbagai pemikiran kefilsafatan (yang beraneka ragam)
seperti hal-hal mengenai tempat kejadian filsafat, ruang lingkup sosial
budayanya, hubungan bahasan suatu waktu dengan waktu lainnya dan permasalahan
yang terjadi pada periode tersebut serta bagaimana cara membahas dan
menyelesaikannya. Dengan mengetahui pemikiran filsafat yang penting tersebut,
maka para ahil pikir (filosof) ini akan mendapat berbagai ragam pemikiran dari
dahulu hingga sekarang. Didalam sejarah filsafat akan diketahui
pemikiran-pemikiran yang genius hingga para pemikir tersebut dapat mengubah
dunia, yaitu dengan ide-ide atau gagasan-gagasannya yang cemerlang.[1]
2.
Bagaimana
sejarah munculnya filsafat ?
Berbicara tentang kelahiran filsafat
pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu)
pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban Kuno (masa Yunani) semenjak
kira-kira abad ke 6 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan
dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan
tidak menggantungkan diri kepada agama untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul
di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea
(Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah
lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih
bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari
Mileta, sekarang di pesisir barat Turki yang cara penyampaiannya tidak secara
langsung melalui tulisan. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar adalah
Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan
Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah
filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini
menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
3.
Bagaimana
sejarah filsafat menurut wilayahnya ?
a.
Filsafat
Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani kuno. Lalu pada filsafat barat
ini dibagi kembali menjadi 3 periodesasi :
1.
Masa
Yunani
Para ahli pikir Yunani mencoba membuat konsep asal mula alam
walaupun sebelumnya sudah ada konsep tersebut. Akan tetapi, konsepnya bersifat
mitos yaitu mite kosmogonis (tentang asal usul alam semesta) dan mite
kosmologis (tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta)
sehingga konsep mereka sebagai mencari arche (asal mula) alam semesta. Tokohnya
seperti Thales, Anaximandos, Plato, Aristoteles dll.
2.
Masa
Patristik
Patristic berasal dari kata latin pater atau bapak, yang
artinya para pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan
atas atau golongan ahli pikir, hal ini menyebabkan 2 pandangan. Bagi mereka
yang menolak, beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman
Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran yang lain.
Sedangkan bagi mereka yang menerima beranggapan bahwa walaupun sudah ada sumber
kebenaran yaitu firman Tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat
yunani hanya diambil metodosnya saja. Adapun tokoh-tokohnya Justinus Martin,
Irenaeus, Klemens, Origenes dll.
3.
Masa
Modern
Masa modern dimualai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama 2
abad (abad ke 14 dan 15), yang ditandai dengan munculnya gerakan Renainssance.
Renainssance akan banyak memberikan segala aspek realitas. Akal diberi
kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa akal pasti
dapat menerangkan segala macam persoalan yang diperlukan juga pemecahnnya. Dalam
era filsafat modern muncullah berbagai aliran pemikiran antara lain : Rasionalisme,
Empirisme, Kritisisme dll.
b.
Filsafat
Timur
Filsafat timur merupaka sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis
yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Cina, India dan Jepang.
1.
Filsafat
Cina (Tiongkok)
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM
pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan
Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan penggagas filsafat Cina. Bagi
para filsuf Cina, pengalaman akan perubahan dalam dunia justru membuat mereka
masuk dalam alam dunia yang sejati dan dalam diri manusia sendiri. Karenanya,
Zhou Yi sebagai sebuah pemikiran filsafat Cina, memberikan sebuah cara
pencapaian keseimbangan, sentralitas, harmoni dan komprehensi seperti halnya
dalam sebuah perkembangan transformatif, usaha kembali ke sumber akhir mereka
dan masuk dalam alam dunia yg sejati.
2.
Filsafat
India
Filsafat India berkembang menjadi 5 periodesasi yakni masa wedda,
masa skeptisisme, masa puranis, masa muslim, masa modern. Setiap masa ini
tentunya menyumbangkan pikiran filsafat yang sangat berguna pada masanya.
Filsafat India dipengarui oleh Buddisme ajaran dari Gautama Buddha dan
Hinduisme yang memberi pedoman praktis untuk mencapai keselamatan dan
mengajarkan secara nyata bagaimana manusia dapat mengurangi pemderitaannya dan
bagaimana ia mencapai terang budi yang membawa keselamatan.
3.
Filsafat
Jepang
Filsafat di Jepang diadopsi dari filsafat Cina maupun dari Barat,
karena Jepang tidak memiliki filsafat asli. Sebetulnya filsafat Jepang dapat
tercipta bukan karena menyalin maupun mengadopsi, melainkan mengembangkan
filsafat Timur dan Barat dengan mempelajari masalah-masalah yang ada dengan
cara yang baru dan mengembangkannya sesuai dengan gaya Jepang. Di negara Jepang
istilah filsafat disebut Kitetsugaku yang berarti ilmu mencari kebijaksanaan
yang diperkenalkan oleh Nishi Amane pada tahun 1862. Lalu 12 tahun kemudia ia
singkat istilahnya menjadi "tetsugaku" yang menggambarkan sesuatu
yang dirasakan menguntungkan untuk Jepang sebagai suatu kondisi yang diperlukan
untuk membangun masyarakat yang modern.
c.
Filsafat
Timur Tengah
Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf
yang bisa dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab
para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau
orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan
daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan
tradisi falsafi mereka. Bahkan ketika Kekaisaran Romawi di Eropa runtuh pada Abad
Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah
ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari
lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa filsuf Timur Tengah adalah Ibnu
Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran dan Averroes.
4.
Bagaimana
sejarah filsafat menurut latar belakang agama ?
a.
Filsafat
Islam
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah
muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat
lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya
filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian
menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka,
bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru
Tuhan sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dibahas
lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan alam,
karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah
pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
b.
Filsafat
Kristen
Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk
menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang
Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai
mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Filsafat Kristen banyak berkutat
pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen
adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contohnya adalah Santo Thomas
Aquinas dan Santo Bonaventura.
c.
Filsafat
Hindu
Pemikiran keagamaan Hindu dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
heterodoks dan ortodoks. Sistem heterodoks (yang disebut dengan nastika dalam
bahasa Sansekerta) menolak sumber Veda. Sistem ini termasuk di dalamnya Carvaka
(materialistis), Jainisme dan Buddhisme. Sistem Carvaka menolak pemikiran
kesadaran diri (atman) yang terpisah dari tubuh dan menolak istilah moksa
(pembebasan diri) bagi atman. Sistem filsafat ini tidak pernah dikenal secara
meluas oleh orang-orang Hindu. Sistem ortodoks (yang disebut dengan astika
dalam bahasa Sansekerta) menerima sumber-sumber Veda. Termasuk di dalamnya enam
bagian filsafat Hindu, yaitu Uttara Mimamsa (Vedanta), Purwa Mimamsa (Mimamsa),
Yoga, Sankhya, Nyaya, dan Veisesika.
d.
Filsafat
Budha
Gambaran
lengkap dari buddhisme awal di bentuk dari sutta-sutta, sehingga muncul dua
tradisi utama yaitu Hinayana dan Mahayana. Dalam buddhisme belakangan mengenai
doktrin-doktrin yang dikatakan oleh Nagarjuna atau Vasubandhu atau Buddhagosa. Hasilnya
adalah penolakan absolutisme dan Transendentalisme seperti bentuk yang dikenali
oleh kaum Hinayana ataupun kaum Mahayana. Garis besar pada masa buddhisme
belakangan yang terjadi pada pemikiran kaum Buddha dikarenakan oleh konsep dasar filosofisnya yang sudah berkembanga baik sebelum Buddhisme
meninggalkan pantai dan batas india. Yang dibahas adalah Buddhisme zen, dimana
zen merupakan suatu perkembangan di cina yang memiliki pandangan bersajak
konsepsi yang sama sekali salah tentang apa yang diajarkan Sang Buddha.
BAB
III
KESIMPULAN
1. Sejarah filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan
dengan pemikiran filsafat.
2.
Filsafat
muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam,
dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada
agama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Orang Yunani
pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di
pesisir barat Turki yang cara penyampaiannya tidak secara langsung melalui
tulisan. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah
“Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang
sangat besar pada sejarah filsafat.
3.
Sejarah
filsafat menurut wilayahnya, yaitu :
a.
Filsafat
Barat
1.
Masa
Yunani
2.
Masa
Patristik
3.
Masa
Modern
b.
Filsafat
Timur
1.
Filsafat
Cina (Tiongkok)
2.
Filsafat
India
3.
Filsafat
Jepang
c.
Filsafat
Timur Tengah
4.
Sejarah
filsafat menurut latar belakang agamanya, yakni :
a.
Filsafat
Islam
b.
Filsafat
Kristen
c.
Filsafat
Hindu
d.
Filsafat
Budha
REFERENSI
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum,
Jakarta:Rajawali Press, 2013
Sutardjo A. Wiramiharja, Pengantar
Filsafat, Bandung:Refika Aditama, 2006
Haidar Bagir, Buku Saku Filsafat
Islam, Bandung:Mizan Utama, 2005
How to Get started with online casino at Betway
BalasHapusOnline casinos are a good option for those looking to play slots and table games. Betway has one of the 온라인 카지노 처벌 few bonuses available on the online