Minggu, 29 Maret 2015

Sistematika Sejarah FIlsafat



 BAB II
PEMBAHASAN
1.      Apa pengertian sejarah filsafat ?
Sejarah filsafat merupakan laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Biasanya sejarah filsafat ini memuat berbagai pemikiran kefilsafatan (yang beraneka ragam) seperti hal-hal mengenai tempat kejadian filsafat, ruang lingkup sosial budayanya, hubungan bahasan suatu waktu dengan waktu lainnya dan permasalahan yang terjadi pada periode tersebut serta bagaimana cara membahas dan menyelesaikannya. Dengan mengetahui pemikiran filsafat yang penting tersebut, maka para ahil pikir (filosof) ini akan mendapat berbagai ragam pemikiran dari dahulu hingga sekarang. Didalam sejarah filsafat akan diketahui pemikiran-pemikiran yang genius hingga para pemikir tersebut dapat mengubah dunia, yaitu dengan ide-ide atau gagasan-gagasannya yang cemerlang.[1] 
2.      Bagaimana sejarah munculnya filsafat ?
Berbicara tentang kelahiran filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban Kuno (masa Yunani) semenjak kira-kira abad ke 6 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki yang cara penyampaiannya tidak secara langsung melalui tulisan. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar adalah Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
3.      Bagaimana sejarah filsafat menurut wilayahnya ?
a.       Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani kuno. Lalu pada filsafat barat ini dibagi kembali menjadi 3 periodesasi :
1.      Masa Yunani
Para ahli pikir Yunani mencoba membuat konsep asal mula alam walaupun sebelumnya sudah ada konsep tersebut. Akan tetapi, konsepnya bersifat mitos yaitu mite kosmogonis (tentang asal usul alam semesta) dan mite kosmologis (tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta) sehingga konsep mereka sebagai mencari arche (asal mula) alam semesta. Tokohnya seperti Thales, Anaximandos, Plato, Aristoteles dll.
2.      Masa Patristik
Patristic berasal dari kata latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli pikir, hal ini menyebabkan 2 pandangan. Bagi mereka yang menolak, beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran yang lain. Sedangkan bagi mereka yang menerima beranggapan bahwa walaupun sudah ada sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat yunani hanya diambil metodosnya saja. Adapun tokoh-tokohnya Justinus Martin, Irenaeus, Klemens, Origenes dll.
3.      Masa Modern
Masa modern dimualai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama 2 abad (abad ke 14 dan 15), yang ditandai dengan munculnya gerakan Renainssance. Renainssance akan banyak memberikan segala aspek realitas. Akal diberi kepercayaan yang lebih besar karena adanya suatu keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala macam persoalan yang diperlukan juga pemecahnnya. Dalam era filsafat modern muncullah berbagai aliran pemikiran antara lain : Rasionalisme, Empirisme, Kritisisme dll.
b.      Filsafat Timur
Filsafat timur merupaka sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Cina, India dan Jepang.
1.      Filsafat Cina (Tiongkok)
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan penggagas filsafat Cina. Bagi para filsuf Cina, pengalaman akan perubahan dalam dunia justru membuat mereka masuk dalam alam dunia yang sejati dan dalam diri manusia sendiri. Karenanya, Zhou Yi sebagai sebuah pemikiran filsafat Cina, memberikan sebuah cara pencapaian keseimbangan, sentralitas, harmoni dan komprehensi seperti halnya dalam sebuah perkembangan transformatif, usaha kembali ke sumber akhir mereka dan masuk dalam alam dunia yg sejati.
2.      Filsafat India
Filsafat India berkembang menjadi 5 periodesasi yakni masa wedda, masa skeptisisme, masa puranis, masa muslim, masa modern. Setiap masa ini tentunya menyumbangkan pikiran filsafat yang sangat berguna pada masanya. Filsafat India dipengarui oleh Buddisme ajaran dari Gautama Buddha dan Hinduisme yang memberi pedoman praktis untuk mencapai keselamatan dan mengajarkan secara nyata bagaimana manusia dapat mengurangi pemderitaannya dan bagaimana ia mencapai terang budi yang membawa keselamatan.
3.      Filsafat Jepang
Filsafat di Jepang diadopsi dari filsafat Cina maupun dari Barat, karena Jepang tidak memiliki filsafat asli. Sebetulnya filsafat Jepang dapat tercipta bukan karena menyalin maupun mengadopsi, melainkan mengembangkan filsafat Timur dan Barat dengan mempelajari masalah-masalah yang ada dengan cara yang baru dan mengembangkannya sesuai dengan gaya Jepang. Di negara Jepang istilah filsafat disebut Kitetsugaku yang berarti ilmu mencari kebijaksanaan yang diperkenalkan oleh Nishi Amane pada tahun 1862. Lalu 12 tahun kemudia ia singkat istilahnya menjadi "tetsugaku" yang menggambarkan sesuatu yang dirasakan menguntungkan untuk Jepang sebagai suatu kondisi yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang modern.
c.       Filsafat Timur Tengah
Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafi mereka. Bahkan ketika Kekaisaran Romawi di Eropa runtuh pada Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa filsuf Timur Tengah adalah Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran dan Averroes.
4.      Bagaimana sejarah filsafat menurut latar belakang agama ?
a.       Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
b.      Filsafat Kristen
Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contohnya adalah Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura.
c.       Filsafat Hindu
Pemikiran keagamaan Hindu dapat dibagi menjadi dua bagian utama: heterodoks dan ortodoks. Sistem heterodoks (yang disebut dengan nastika dalam bahasa Sansekerta) menolak sumber Veda. Sistem ini termasuk di dalamnya Carvaka (materialistis), Jainisme dan Buddhisme. Sistem Carvaka menolak pemikiran kesadaran diri (atman) yang terpisah dari tubuh dan menolak istilah moksa (pembebasan diri) bagi atman. Sistem filsafat ini tidak pernah dikenal secara meluas oleh orang-orang Hindu. Sistem ortodoks (yang disebut dengan astika dalam bahasa Sansekerta) menerima sumber-sumber Veda. Termasuk di dalamnya enam bagian filsafat Hindu, yaitu Uttara Mimamsa (Vedanta), Purwa Mimamsa (Mimamsa), Yoga, Sankhya, Nyaya, dan Veisesika.
d.      Filsafat Budha
Gambaran lengkap dari buddhisme awal di bentuk dari sutta-sutta, sehingga muncul dua tradisi utama yaitu Hinayana dan Mahayana. Dalam buddhisme belakangan mengenai doktrin-doktrin yang dikatakan oleh Nagarjuna atau Vasubandhu atau Buddhagosa. Hasilnya adalah penolakan absolutisme dan Transendentalisme seperti bentuk yang dikenali oleh kaum Hinayana ataupun kaum Mahayana. Garis besar pada masa buddhisme belakangan yang terjadi pada pemikiran kaum Buddha  dikarenakan oleh konsep  dasar filosofisnya  yang sudah berkembanga baik sebelum Buddhisme meninggalkan pantai dan batas india. Yang dibahas adalah Buddhisme zen, dimana zen merupakan suatu perkembangan di cina yang memiliki pandangan bersajak konsepsi yang sama sekali salah tentang apa yang diajarkan Sang Buddha.


 BAB III
KESIMPULAN
1.      Sejarah filsafat adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat.
2.      Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki yang cara penyampaiannya tidak secara langsung melalui tulisan. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.
3.      Sejarah filsafat menurut wilayahnya, yaitu :
a.       Filsafat Barat
1.      Masa Yunani
2.      Masa Patristik
3.      Masa Modern
b.      Filsafat Timur
1.      Filsafat Cina (Tiongkok)
2.      Filsafat India
3.      Filsafat Jepang
c.       Filsafat Timur Tengah
4.      Sejarah filsafat menurut latar belakang agamanya, yakni :
a.       Filsafat Islam
b.      Filsafat Kristen
c.       Filsafat Hindu
d.      Filsafat Budha

REFERENSI
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, Jakarta:Rajawali Press, 2013
Sutardjo A. Wiramiharja, Pengantar Filsafat, Bandung:Refika Aditama, 2006
Haidar Bagir, Buku Saku Filsafat Islam,  Bandung:Mizan Utama, 2005



[1] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 17.


1 komentar:

  1. How to Get started with online casino at Betway
    Online casinos are a good option for those looking to play slots and table games. Betway has one of the 온라인 카지노 처벌 few bonuses available on the online

    BalasHapus